Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pemimpin SejatiYang disebut pemimpin sejati adalah seseorang yang tidak hanya disukai oleh banyak orang, tetapi berani melakukan sesuatu yang sangat mungkin dianggap tidak mengakomodasi kepentingan sekelompok orang. Tentu kelompok yang hanya melihat kepentingan dan keuntungan sendiri. Banyak orang mengatasnamakan umat atau rakyat, namun yang dikatakan hanya berlandaskan pemahaman sempit ini terjadi karena kelompok atau golongan ini belum mampu melihat kehidupan secara utuh. Dengan kata lain kelompok ini hanya berbicara dari sisi pandang kepentingannya. Tentu sifat kepemimpinan dari golongan ini tidak bisa dianggap bijaksana. Dan bila kita lihat di sekeliling, mayoritasnya sangat besar. Ini alami. Dalam kondisi attua situasi masyarakat yang sangat mempercayai bahwa golongan atau kelompoknya paling baik, maka keberadaan seorang pemimpin sejati dibutuhkan atau ciri Dalam buku Dvipantara Jna stra by Anand Krishna, Dharma, Kebijaksanaan/intelejensia, dan Kesiapan diri untuk belajar yang baru. Dharma berarti sifat seorang pemimpin yang memikirkan kesejahteraan bagi semua. Dengan kata lain, seorang pemimpin sejati bila surah dipilih tidak lagi berpikir bahwa ia merupakan bagian dari golongan atau kelompok tertentu. Ia mesti berbicara demi kepentingan umum; kepentingan di atas golongan ata kelompok sebelumnya ia bernaung. Ia tidak lagi berpikiran sempit bagi golongan atau kelompoknya. Lebih jauh pengertian dharma bisa dilihat di atau intelejensia bermakna bahwa cara berpikir seorang pemimpin haruslah selaras dengan alam. Ada 8 sifat alam yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin sejati. Bumi, matahari, air, bulan, samudra, angin, bulan, dan bintang. Asta Brata. Inilah kearifan atau budaya nusantara. Seseorang yang memimpin tanpa intelejensia atau kebijaksanaan tidak akan bisa bertahan lama. Banyaknya gelar bukan menandakan ia seorang yang bijak. Karena ketika mengambil keputusan yang hanya berlandaskan kepentingan golongan atau kelompoknya sendiri dipastikan tidak mewakili kepentingan bagi kesejahteraan umum. Dengan kata lain tidak berlandaskan dharma. Ini tidak selaras dengan sifat alam. Inilah sifat diri untuk mempelajari sesuatu yang baru merupakan syarat utama ke tiga. Dengan hanya menganggap bahwa yang telah dipelajarinya merupakan sesuatu paling baik, maka ia tidak bisa berkembang. Karena bila seseorang mengatakan bahwa ia telah memiliki yang paling baik berarti ia menutup diri untuk belajar yang baru. Ia lupa pesan seorang suci yang diwariskan melalui kitab 'Ayat Tuhan bertebaran di muka bumi' Kemampuan membaca ayat Tuhan ini dibutuhkan bagi seorang pemimpin sejati. Lihat Pendidikan Selengkapnya
4Sifat Buruk yang Tidak Boleh Dimiliki Oleh Seorang Pemimpin Setiap orang memiliki pandangan sendiri-sendiri tentang apa yang dimaksudkan dengan "efektif" dalam hal kepemimpinan. akan tetapi Anda juga harus membaca artikel di bawah ini sebagai tambahan wawasan dan sebagai referensi untuk kehidupan Anda. Jadi jika Anda menjadi seorang
Pemimpin adalah orang yang memimpin sesuatu, bisa perusahaan, kelompok, organisasi, atau bahkan negara. Karena perannya sangat krusial, memilih pemimpin tidak bisa dilakukan secara orang mengaku sebagai seorang pemimpin. Namun, orang-orang yang berada di bawah kepemimpinannya tidak merasa nyaman. Jelas saja, tidak semua orang bisa menjalankan peran penting bagaimana sebenarnya seorang pemimpin itu? Kenali seorang pemimpin sejati dari hal-hal berikut ini!1. Punya prinsip yang kuatilustrasi presentasi MiroshnichenkoPrinsip adalah salah satu hal yang menjadikan seseorang lebih tegas dalam bertindak, sehingga hidupnya lebih terarah. Seorang pemimpin yang baik akan memegang teguh prinsipnya dan tidak akan goyah oleh godaan apa pendirian ini akan membuat seorang pemimpin terlihat karismatik, sehingga anak buah jadi memiliki rasa segan dan hormat. Hasilnya, pemimpin jadi lebih mudah untuk mengajak anak buahnya bergerak maju Selalu menjadi teladan bagi anak buahilustrasi seseorang yang sedang melakukan presentasi yang baik akan selalu berada di barisan terdepan untuk menjadi figur panutan bagi anak buahnya. Oleh sebab itu, seseorang yang memiliki jiwa kepemimpinan yang baik akan senantiasa terus belajar, sehingga tidak memberikan contoh yang ini juga bisa menjadi sumber inspirasi. Semua sifat dan sikap baik yang ditunjukkan pemimpin sejati akan diilhami oleh anak buah. Hasilnya, kebaikan akan tersebar lebih Bekerja lebih keras dari siapa punilustrasi bekerja keras dengan bos yang hanya senang menyuruh anak buah melakukan banyak hal, pemimpin akan mengajak anak buahnya bekerja bersama. Seorang pemimpin sejati punya pemikiran bahwa kesuksesan yang diraihnya juga tidak luput dari kerja keras para anak merasa punya tanggung jawab yang besar atas anak buahnya. Melindungi, mengayomi, serta memikirkan segala sesuatu agar tujuan bisa dicapai. Oleh sebab itu, seorang pemimpin yang sebenarnya justru akan bekerja lebih keras dari siapa pun. Baca Juga Dear Anak Muda, Ini 5 Karakter Pemimpin yang Wajib Kamu Miliki 4. Bijak dalam memandang segala sesuatu ilustrasi rapat FauntleroyAnak buah adalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan. Terkadang kesalahan yang dilakukan memang bisa membahayakan yang lain, sehingga perlu diberikan peringatan atau demikian, pemimpin sejati tidak akan serta merta menyalahkan karyawan. Dia pasti akan mencari tahu kebenaran dari sebuah peristiwa. Rasa empati selalu diutamakan karena belum tentu apa yang terjadi di depan mata sama dengan fakta sesungguhnya. Oleh karena itu, sikap yang bijak harus selalu Tidak terlambat memberikan hak anak buahilustrasi gajian GrabowskaGaji adalah hak anak buah atau karyawan. Karena mereka sudah melaksanakan tuntutan kewajiban terhadap atasan, sudah sepatutnya hak diberikan secara tepat waktu dan sesuai dengan jumlah yang telah seorang pemimpin, pantang untuk telat membayar gaji karyawan, sesulit apa pun kondisinya. Pemimpin sejati akan selalu siap memberikan hak anak buah ketika sudah tiba waktunya karena sadar akan jasa yang telah dipersembahkan oleh para karyawan Fokus pada solusi, bukan masalahilustrasi kerja sama tim pekerjaan tidak luput dari yang namanya risiko. Bila risiko terjadi, pasti akan muncul masalah. Meskipun sudah diprediksi, masalah yang terjadi tetap akan menyebabkan kekacauan. Pada situasi inilah kualitas seorang pemimpin bos hanya bisa menyuruh anak buah agar mencari cara untuk mengatasi masalah secara instan, pemimpin akan fokus untuk memikirkan solusi jangka pendek dan panjang yang bisa diambil. Pemimpin akan menunjukkan kepada anak buah tentang bagaimana dan mengapa sebuah solusi dipilih untuk mengatasi permasalahan yang pola pikir problem solving akan memberikan keuntungan apabila suatu ketika masalah kembali muncul, anak buah sudah siap untuk menghadapinya karena sudah dibekali dengan âsenjataâ yang Murah berbagi ilmuilustrasi presentasi terakhir yang menjadi ciri khas seorang pemimpin sejati adalah murah dalam berbagi ilmu. Baginya, memberikan ilmu adalah hal yang wajib dilakukan. Tidak ada rasa takut akan persaingan, justru dengan dibagikan, ilmu akan jadi lebih bermanfaat dan punya prinsip, jika suatu ketika anak buahnya tidak lagi berada dalam jalur yang sama dengannya, setidaknya dia sudah membagikan ilmu untuk bekal hidup. Dengan begini, ilmu yang diberikan akan semakin luas dan semakin banyak orang yang menjadi orang bisa mengaku sebagai pemimpin. Namun, menjadi pemimpin sejati bukanlah hal yang mudah dilakukan. Perlu kerja keras dan belajar tanpa kenal lelah untuk menumbuhkan sikap-sikap kepemimpinan yang baik agar bisa berlaku adil dan bijaksana. Baca Juga 15 Inspirasi Nama yang Artinya Pemimpin untuk Anak Laki-Laki! IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
14 Seorang pemimpin harus mampu mengenali berbagai hal yang berpengaruh terhadap organisasinya, mengidentifikasi perkembangan yang sedang terjadi dan menganalisisnya. Hal ini berarti bahwa seorang pemimpin perlu memiliki sifat atau ciri . a. Adaptabilitas dan fleksibel b. Antisipatif dan proaktif c. Objektivitas dan pragmatis d.
Kamu perlu memiliki sifat-sifat seorang pemimpin yang baik sehingga bisa menjadi pengusaha yang sukses. Dengan sifat-sifat seorang pemimpin yang dimiliki, kamu bisa membimbing individu, tim, dan organisasi secara lebih efektif. Jadi, manajemen dan operasional usaha dapat mencapai tujuannya dengan lebih mudah. Mengutip laman Indeed, kualitas kepemimpinan yang paling penting melibatkan soft skill daripada pengetahuan teknis atau pengalaman khusus industri. Sifat-sifat seorang pemimpin sangat dibutuhkan dalam industri atau pekerjaan apapun. Sifat ini bisa tumbuh dengan sendirinya, tetapi bagi beberapa orang perlu melatih dirinya. Jadi, kamu perlu mengasah diri agar memiliki sifat seorang pemimpin dan menjalankan pekerjaan dengan lebih baik. Baca Juga Sifat Leader yang Perlu Dimiliki dalam Menjalankan Usaha Sifat-Sifat Seorang Pemimpin Foto sifat pemimpin. Sumber Lantas, sifat-sifat seorang pemimpi seperti apa yang baik dan dibutuhkan oleh pengusaha? Berikut di antaranya 1. Bertanggung Jawab Sifat-sifat seorang pemimpin yang perlu kamu miliki jika ingin menjalankan usaha, yaitu harus bertanggung jawab. Jadi, kamu harus siap untuk bertanggung jawab penuh atas segala kemungkinan baik atau buruk yang bisa saja terjadi pada perusahaan. Seorang pemimpin tidak hanya memiliki tanggung jawab penuh terhadap perusahaan, tetapi juga pada setiap individu atau tenaga kerja yang ada di dalam perusahaan. Ketika ada kesalahan, pemimpin harus bertanggung jawab akan hal tersebut. Apabila karyawan melakukan kesalahan, kritiklah mereka dan dorong untuk melakukan pekerjaan lebih baik lagi. Jika mereka memiliki performa yang baik dalam bekerja, berikanlah apresiasi dengan cara memuji atau memberikan bonus. Dengan begitu, mereka akan terus termotivasi untuk bekerja lebih baik untuk ke depannya. Baca Juga 6 Manfaat Manajemen Manpower bagi Perusahaan 2. Kemampuan Komunikasi yang Baik Ketika kamu ingin menjadi pengusaha, perlu memiliki kemampuan komunikasi yang baik sebagai bagian dari sifat-sifat seorang pemimpin. Melansir laman Corporate Finance Institute, seorang pemimpin harus bisa menjadi komunikator yang baik sehingga mampu menjelaskan setiap masalah dan solusi dengan jelas serta ringkas. Pemimpin juga harus tahu kapan mereka perlu berbicara dan kapan harus mendengarkan. Selain itu, para penting bagi seorang pemimpin untuk dapat berkomunikasi pada tingkat yang berbeda. Misalnya, berbicara satu lawan satu, melalui telepon, email, dan media komunikasi lainnya. 3. Percaya Diri Foto pemimpin percaya diri. Sumber Jika kamu ingin menjadi seorang pemimpin yang baik untuk perusahaan, kamu perlu memiliki sikap penuh percaya diri. Dengan percaya diri yang tinggi, seorang pemimpin bisa memberikan motivasi kepada individu lain yang berada di dalam maupun luar timnya. Meskipun saat bekerja ada berbagai rintangan yang dapat menghambat kemajuan, kamu harus tetap bersikap penuh percaya diri. Dengan tetap yakin dan tenang. Jadi, tenaga kerja lain yang bekerja dengan kamu ikut percaya dan lebih yakin dalam menjalankan perannya dalam sebuah tim. Baca Juga 9 Syarat untuk Menjadi Wirausaha yang Berhasil 4. Memiliki Emosional yang Stabil Sifat-sifat seorang pemimpin selanjutnya yang perlu kamu miliki dalam diri sendiri, yaitu memiliki kondisi emosional yang stabil. Jangan sampai kamu mengikuti ego di dalam diri yang pada akhirnya menyebabkan kekacauan pada tim maupun kinerja perusahaan keseluruhan. Emosi yang stabil berarti pemimpin dapat menjalankan kontrol dan regulasi yang baik atas perilaku mereka sendiri dan mampu menoleransi frustrasi atau stres. Selain itu, pemimpin juga harus mampu mengatasi perubahan dalam lingkungan kerjanya tanpa reaksi emosional yang intens. 5. Berani Mengambil Risiko Seorang pemimpin usaha yang berhasil harus berani untuk mengambil risiko dalam setiap keputusan. Perlu kamu ketahui bahwa setiap proses usaha tidak akan selalu mulus atau sesuai dengan keinginanmu. Jadi, akan selalu ada risiko yang menyertainya. Nah, sebagai seorang pemimpin, kamu perlu cermat dalam memilih kapan harus mengambil risiko tersebut dan mengetahui kapan harus mengambil pendekatan yang aman. Agar keputusan dalam mengambil risiko yang kamu lakukan tak salah langkah, kamu harus selalu menilai situasi dan kondisi secara rinci. Coba bandingkan pro dan kontra dari situasi tersebut. Barulah kamu bisa membuat berbagai solusi dan memilih salah satunya yang paling tepat. Apabila kamu masih merasa kesulitan atau ragu dalam membuat keputusan, coba jabarkan segala pemikiranmu pada sebuah kertas. Diskusikan juga dengan karyawan lain untuk dapat membuat keputusan yang paling baik dengan percaya Juga 7 Pengusaha Sukses Wanita Indonesia, Ada yang Masuk Forbes 30 Under 30! 6. Empati Foto saling berempati. Sumber Empati termasuk salah satu sifat-sifat seorang pemimpin yang perlu kamu miliki jika ingin menjalankan sebuah usaha. Dikutip dari laman Center for Creative Leadership, empati berkorelasi dengan kinerja pekerjaan dan merupakan bagian penting dari kecerdasan emosional sekaligus efektivitas kepemimpinan. Empati merupakan sebuah kemampuan untuk merasakan kondisi emosional orang lain. Seorang pemimpin yang empati akan lebih memahami karyawannya sehingga memiliki sudut pandang baru saat hendak membuat keputusan. Menurut penelitian, jika menunjukkan kepemimpinan yang penuh empati kepada karyawan atau bawahan secara langsung, kamu dianggap sebagai atasan atau leader yang baik oleh mereka. Hal ini karena karyawan merasa dihargai dan divalidasi perasaannya. Jadi, mereka merasa bahwa pimpinan perusahaannya memiliki jiwa kemanusiaan yang penuh kasih. 7. Bersikap Positif Sikap positif sangat dibutuhkan oleh seorang pemimpin dalam menjalankan sebuah usaha. Dengan sikap positif, seperti percaya diri dan optimis, pemimpin akan lebih mungkin untuk memotivasi karyawannya. Jadi, tenaga kerja yang bekerja di perusahaan kamu memiliki keyakinan untuk melakukan pekerjaan sebaik mungkin sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Sifat positif ini bisa kamu tunjukkan selama situasi sulit, seperti ketika kinerja tim memiliki kendala dalam menyelesaikan pekerjaannya. Seorang pemimpin yang bersikap positif pasti akan lebih fokus untuk menemukan solusi, dibandingkan hanya mengungkit masalah karyawan. Sikap positif juga bisa ditunjukkan dengan cara memberikan dukungan pada karyawan dalam sebuah tim bahwa mereka dapat melakukan pekerjaan sebaik mungkin. Baca Juga 5 Pengusaha Sukses di Indonesia dengan Kisah Inspiratif 8. Mampu Mengoordinasikan Orang Lain Foto kerja sama tim. Sumber Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk mengoordinasikan orang lain. Hal ini karena setiap individu dalam tim merupakan tanggung jawab dari seorang pemimpin. Beberapa contoh kemampuan pemimpin dalam mengoordinasikan orang lain, yakni menumbuhkan budaya tim, melibatkan orang lain dalam pengambilan keputusan, dan menunjukkan kepedulian terhadap setiap anggota tim. Dengan berorientasi pada orang, pemimpin akan mampu memberi energi dan memotivasi orang lain dalam menyelesaikan pekerjaan mereka. Motivasi kerja tersebut biasanya muncul karena seorang karyawan merasa vital atau dianggap penting oleh perusahaan. Jadi, mereka berusaha keras dalam membantu perusahaan untuk mencapai tujuan. 9. Punya Motivasi Sifat-sifat seorang pemimpin lainnya yang perlu kamu miliki dalam diri adalah punya motivasi. Sebagai seorang pemimpin, kamu harus memiliki motivasi diri dan mampu untuk terus maju untuk mencapai tujuan meskipun ada hambatan atau risiko kegagalan. Pemimpin yang memiliki motivasi juga biasanya cenderung berusaha keras untuk melampaui harapan, bukan hanya sekadar mencapai tujuan. Baca Juga Apa Itu Motivasi Bisnis? Berikut Penjelasan Lengkapnya Itu dia sifat-sifat seorang pemimpin yang dibutuhkan untuk mengelola bisnis. Apakah kamu sudah memiliki salah satu di anataranya?
Diaselalu dan akan menjaga dengan semua kemampuannya, karna memang tugas seorang pria adalah menjaga. Dia takkan bisa dihina, karna memang pria memiliki harga diri yang tinggi. Dia kadang kasar , tapi ia bisa lembut bagaikan sutra , karna dia tau temapat dimana dia menunjukan sifat kasarnya dan pria pun tau dimana ia menunjukan sifat lembutnya.
ďťżOleh M Abrar Parinduri* Islam menitikberatkan setiap pekerjaan harus dijalankan oleh mereka yang profesional. Bila suatu pekerjaan dikerjakan oleh orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah lihatlah akan kehancuran. Di sini Rasul menekankan pentingnya sesuatu urusan diberikan kepada orang yang ahli di bidangnya, karena jika tidak maka tunggulah kehancurannya. Ada dua penekanan pokok dalam hadis di atas, pertama perlunya mengerjakan segala urusan dengan menggunakan kecakapan atau persyaratan yang layak dalam urusan tersebut. Kedua, orang yang menerima urusan harus dipahami sebagai suatu amanat. Dalam organisasi, pemimpin yang diperlukan adalah mereka yang benar-benar telah memiliki segala persyaratan kepemimpinan. Segala persyaratan tersebut bisa saja diperoleh melalui faktor pembawaan lahir atau dapat dilakukan dengan cara belajar manajemen kepemimpinan. Seorang pemimpin organisasi Islam bukan hanya orang yang sekadar memiliki keinginan, tetapi perlu ditunjang dengan kesiapan dan penguasaan ilmu yang dikembangkannya. Tugas yang dihadapi oleh seorang pemimpin tidak sederhana, sehingga perlu sifat-sifat yang mendukung kepada pelaksanaan profesi yang berinteraksi dengan anggota yang dinamis. Setidaknya ada sepuluh sifat seorang pemimpin, yaitu memiliki sifat rabbani, ikhlas, sabar, jujur, senantiasa meningkatkan wawasan, dan ilmu pengetahuan, harus cerdik dan terampil dalam menciptakan model kepemimpinan yang variatif sesuai dengan situasi dan kondisi. Pemimpin harus mampu bersikap tegas dan meletakkan sesuatu sesuai porsinya, memahami ilmu psikologi, peka terhadap fenomena kehidupan sehingga mampu memahami berbagai kecenderungan dunia beserta dampak akidah dan pola pikir mereka, dan adil terhadap seluruh anggota yang dipimpin. Pertama, sifat rabbani artinya selalu mengaitkan diri dengan Allah Yang Maha Agung melalui pemahaman atas sifat-sifat-Nya. Jika seorang pemimpin telah bersifat rabbani, maka seluruh kegiatan anggotanya bertujuan menjadikan mereka sebagai generasi rabbani yang memandang jejak keagungan-Nya. Setiap dinamika organisasi yang terjadi, dipandang sebagai kekuatan baru bagi dirinya untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT karena seorang pemimpin seharusnya dapat merasakan hanya Allah SWT yang berwenang membolak-balikan hati manusia. Kedua, sifat ikhlas. Ikhlas adalah perbuatan membersihkan dan memurnikan; sesuatu yang bersih dari campuran yang mencemarinya. Jika suatu perbuatan bersih dari riyaâ dan ditunjukkan bagi Allah Taâala, maka perbuatan itu dianggap ikhlas. Keikhlasan itu ialah ketiadaan melihat ikhlas. Karena barangsiapa menyaksikan keikhlasan di dalam keikhlasan, maka keikhlasannya membutuhkan keikhlasan. Aktivitas sebagai pemimpin bukan semata-mata untuk menambah wawasan tentang kepemimpinan semata, tetapi lebih jauh dari itu ditunjukkan untuk meraih keridhaan Allah SWT serta mewujudkan kebenaran. Jika keikhlasan itu hilang dari sifat pemimpin, maka dapat dipastikan antaranggota yang dipimpin akan saling mendengki dan menjilat karena masing-masing merasa dirinya berhak dan benar. Organisasi akan menjadi sarana penyelewengan. Tiada kemuliaan bagi umat ini kecuali menegakkan keikhlasan untuk meraih keridhaan Allah SWT. Seluruh aktivitas organisasi diarahkan untuk mewujudkan ketulusan dan perhatian yang benar-benar muncul dari kedalaman jiwa seorang pemimpin. Ketiga, sifat sabar. Kesabaran terdiri dari pengetahuan, keadaan dan amal. Pengetahuan di dalamnya seperti pohon, keadaan seperti ranting-ranting dan amal seperti buah. Atas dasar pengertian ini, Imam al-Ghazali mengatakan bahwa maslahat keagamaan terdapat dalam kesabaran, sehingga dalam diri manusia harus timbul kekuatan dan dorongan untuk melakukan kesabaran. Pemimpin memerlukan kesabaran dalam melaksanakan tugasnya, sehingga tidak menyiarkan dan merusak kesabaran dengan riyaâ. Allah SWT memuji orang yang bersifat sabar. Seorang pemimpin harus memberi tugas yang berulang-ulang kepada anggotanya, ia melakukannya dengan kesabaran, karena sadar bahwa setiap anggota memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Dengan begitu ia tidak tergesa-gesa dan memaksakan keinginannya kepada anggota, serta ingin melihat hasilnya berupa anggota yang siap pakai tanpa memperhatikan kedalaman pesan yang ingin dicapai serta pengaruhnya dalam diri anggota. Keempat, ketika menyampaikan nasihat kepada anggota, seorang pemimpin harus memiliki kejujuran dengan menerapkan apa yang ia sampaikan dalam kehidupan pribadinya. Jika apa yang dinasihatkan pemimpin sesuai dengan apa yang dilakukannya, anggota akan menjadikan pemimpinnya sebagai teladan. Namun jika sebaliknya, perbuatan seorang pemimpin bertentangan dengan apa yang disampaikan, maka akan dianggap sebagai lelucon saja yang tidak akan membekas secara sempurna dalam jiwa anggota. Sikap balelo tidak konsekuen seorang guru bukan hanya akan membawa anak didik pada sikap sombong dan takabbur, melainkan Allah SWT membenci orang-orang yang hanya mampu mengatakan, tetapi tidak melaksanakan apa yang dikatakannya. Kelima, seorang pemimpin harus senantiasa meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan. Seorang pemimpin harus memiliki ilmu yang mumpuni, mapan sehingga dapat terpahamkan kepada anggota. Banyaknya kekeliruan yang dilakukan seorang pemimpin akan mengurangi kepercayaan anggota kepadanya sehingga mereka merendahkan dan menyepelekan segala apa yang disampaikannya. Dan yang lebih berbahaya lagi, kekeliruan pemimpin dapat menimbulkan keraguan dalam diri anggota. Oleh karena itu, penambahan wawasan dan pengetahuan bagi seorang pendidik merupakan hal yang penting sehingga dia dapat meraih simpati dan minat anggotanya. Keenam, harus cerdik dan terampil dalam menciptakan model kepemimpinan yang variatif serta cocok dengan situasi dan kondisi. Artinya kepemilikan ilmu saja tidak cukup jika tidak mampu menyampaikannya dengan tepat. Oleh karena itu, dalam manajemen kepemimpinan perlu memiliki pengalaman khusus, latihan yang baik, kerajinan untuk mempelajari berbagai model kepemimpinan. Ketujuh, harus mampu bersikap tegas dan proporsional. Jika situasi menuntut tegas, maka tidak perlu lemah lembut tetapi pada prinsipnya tetap menjaga keharmonisan. Kedelapan, pemimpin harus memahami psikologi anggotanya, psikologi perkembangan dan psikologi kepribadian, sehingga ketika ia memimpin dapat memahami dan memperlakukan anggota sesuai dengan kadar intelektual dan kesiapan secara psikologi. Agar pemimpin tetap mulia karena ilmunya, maka dia seharusnya mengamalkan ilmu kepada anggotanya berdasarkan hakikat sifat dasar manusia itu sendiri. Memahami sifat dasar manusia berarti mengetahui model kepemimpinan apa yang harus dipergunakan untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif. Kesembilan, pemimpin harus peka terhadap fenomena kehidupan sehingga dia mampu memahami berbagai kecenderungan dunia beserta akibat-akibat yang ditimbulkannya terhadap manusia. Jadi pemimpin harus tanggap terhadap problematika kehidupan kontemporer dan berbagai solusi Islam yang luwes. Peter M Senge menyebut sebagai shifting the burden yang memberikan perhatian pada solusi. Kesepuluh, harus memiliki sifat adil terhadap seluruh anggota. Sifat adil ini banyak mendapat perhatian dari para ulama, demikian juga banyak dimuat dalam al-Qurâan. Konsep seorang yang baik dalam Islam tidak hanya mencakup baik dalam pengertian sosial, tetapi ia juga harus pertama-tama baik terhadap dirinya, adil terhadap dirinya, karena seandainya ia tidak adil terhadap dirinya bagaimana ia dapat sungguh-sungguh adil terhadap orang lain. Nilai manusia sejati sebagai penghuni warga negara dalam kerajaan mikrokosmosnya sendiri bukan sekadar nilainya sebagai satu kesatuan fisik yang diukur dalam pengertian pragmatis, akan tetapi memiliki dasar filosofis bagi tujuan dan sasaran kepemimpinan.*Dosen Pascasarjana Sahid-Bogor
SuamiSejati ( bag 1) "Surat dari Suami Buat Para Suami". By. Admin. -. January 26, 2011. 10541. Kehidupan rumah tangga yang penuh kemesraan dan kebahagiaan tentunya merupakan dambaan semua orang. Kehidupan yang dipenuhi ketenteraman jasmani dan rohani, penuh dengan keimanan dan kemesraan. Namun kenyataan yang terjadi betapa banyak orang
Semuaorang bisa menjadi pemimpin. Bahkan seorang introvert sekalipun! Introvert adalah kepribadian. Dimana mereka mengisi energi mereka dengan kesendiriannya. Sedangkan kepemimpinan adalah skill. Bisa dilatih. Berkomunikasi. Seorang introvert mungkin sering merasa takut dan cemas ketika berada dikhalayak ramai.
Kepemimpinanmanusia itu, menurut Kejadian 1:26, adalah sekaligus merupakan hakikat, mandat, dan berkat Allah. Pertama, kepemimpinan adalah sesuatu yang melekat pada "hakikat" manusia. Karenanya, hakikat kemanusiaan seseorang tercermin melalui kepemimpinannya. Kepemimpinan yang brengsek mencerminkan kualitas kemanusiaannya yang brengsek pula.
Didalam Al-Quran juga dijumpai beberapa ayat yang berhubungan dengan sifat-sifat pokok yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, diantaranya terdapat dalam surat As-Sajdah (32): 24 dan Al-AnbiyaĂ¢ (21): 73. Sifat-sifat dimaksud adalah: (1). Kesabaran dan ketabahan. "Kami jadikan mereka pemimpin ketika mereka sabar/tabah". Lihat Q. S.
9 Bersikap seperti seorang murid, siap dan mau diajar. 10. Siap ikut menderita sebagai seorang prajurit Kristus. 11. Rendah hati. 12. Bertanggung jawab. 13. Memiliki pengetahuan dasar tentang Alkitab. 14. Memiliki disiplin pada bidang-bidang penting dalam hidupnya.
Pengenalanmedan diperlukan oleh seorang pemmpin dalam mengatur strategi militer. Amru bin Ash pernah menjabat sebagai gubernur Mesir di masa kekhalifahan Umar bin Khathab radhiallahu anhu. Ia sangat sayang kepada rakyatnya, begitulah sifat seorang pemimpin sejati yaitu menyayangi dan menginginkan keselamatan orang-orang yang dipimpinnya.
Destiny is not a matter of chance; it is a matter of choice. It is not a thing to be waited for, it is a thing to be achieved."
Caracara praktis yang dapat dilakukan untuk meneladani Rasulullah Saw. di antaranya adalah sebagai berikut: 1. Kita harus selalu bertaubat kepada Allah Swt. atas segala dosa dan kesalahan yang kita lakukan setiap hari. Sebagai manusia biasa kita harus menyadari bahwa kita selalu berbuat kesalahan dan dosa baik kepada Allah maupun kepada sesama
Dalambahasa Qurannya, 'al-Fazhaazhah, ( $ËĂ sĂš ) yaitu perkataan kasar, tajam-menusuk, pedas menyinggung. Pemimpin yang diingini al-Quran adalah yang jauh dari sifat-sifat ini. Ia yang santun tutur katanya, sopan perkataannya, dan selalu hati-hati dalam berbicara. Jika ada pemimpin yang kasar, keras dan pongah lalu selalu meninggi, dengan
8 Seorang pemimpin yang bersedia menjelaskan , bisa sebagai teman, mudah didekati dan menunjukkan diri sebagai seorang pemimpin sejati bagi bawahan, mempunyai pengaruh positif pada bawahan yang bekerja dibawah tekanan dan mengalami frustasi. Gaya kepemimpian yang dimkasud adalah: a. Kepemimpinan direktif b. Kepemimpinan suportif
8Seorang pemimpin yang bersedia menjelaskan , bisa sebagai teman, mudah didekati dan menunjukkan diri sebagai seorang pemimpin sejati bagi bawahan, mempunyai pengaruh positif pada bawahan yang bekerja dibawah tekanan dan mengalami frustasi. Gaya kepemimpian yang dimaksud adalah? a.Kepemimpinan direktif b.Kepemimpinan suportif
EBVY.